Hari ini 29 maret 2011,
Setahun yang lalu tepatnya senin,29 maret 2010 aku bersama teman-teman ku sedang berjuang menghadapi ujian yang paling ditakuti oleh semua siswa,yaitu UN (Ujian Nasional).
Tak akan pernah terlupakan dari benakku tanggal 29 maret -1 april 2010,mungkin bagi orang mengingat hal seperti itu tidak penting,tapi bagiku saat itu adalah masa dimana aku harus berjuang keras untuk dapat menghadang ujian tersebut.
Banyak hal yang tak akan pernah bisa aku lupakan saat aku akan menghadapi ujian.
Karena aku tinggal di asrama jadi aku berjuang tidak sendiri tapi bersama-sama eits bukan berarti dalam segala hal kami mengerjakan dengan berjamaah , di sekolah kami,kami dididik untuk menjadib siswa yang cerdas,jujur,dan takut jika berbuat kesalahan.
Karena kami tahu bahwa kami harus jujur dalam segala hal kamipun bersungguh-sungguh dalam belajar agar kami dapat lulus dengan nilai yang baik.
Setiap waktu shalat baik subuh,dzuhur,ashar,maghrib,isya , kami selalu membawa buku seperti detik-detik UN,buku PATEN UN, pokoknya segala buku yang berbau-bau UN deh,karena shalatnya berjamaah di masjid jadi setelah shalat kami pun langsung berkumpul bersama teman-teman untuk mengerjakan soal-soal UN tersebut,bila ada yang tak kami mengerti kami tak ragu tak malu tak sungkan untuk bertanya pada teman kami yang mengerti,sungguh kebersamaan yang luar biasa. Kebersamaan kami pun tak hanya dalam belajar tapi, ketika 1/3 malam tiba, kami pun melaksanakan shalat tahajud meskipun tidak berjamaah ,setidaknya kebersamaan itu terwujud saat salah seorang dari kami tebangun ia langsung membangunkan seluruh penghuni kamar untuk melaksanakan qiyamullail.
Bila waktu istirahat tiba kami berbondong-bondong menuju masjid untuk menunaikan shalat dhuha,itu rutinitas yang kami jalankan sehari-hari saat kami akan menghadapi UN.
Waktu UN pun semakin dekat,tinggal menunggu hitungan jam UN pun akan tiba ,,hati ini rasanya begitu tak karuan panik,takut,cemas apalagi ada isu yang mengatakan bahwa angkatan genap itu pasti ada yang tidak lulus wah rasnya campur aduk lah pokoknya.Saat itu adalah malam menjelang UN semua siswa begitu antusias untuk belajar,semua orang tak ada yang bermain-main,semua serius.Ada yang belajar di depan kamar.di masjid,di taman,di kelas yang jelas tak ada satupun orang yang bersantai. Waktu itu aku bersma kedua temanku belajar di dalam masjid,aku ingat sekali kami menamakan belajar ini dengan PIKNIK,karena kami belajar sambil membawa makanan,kami saling berbagi saat ada yang tak dimengerti kami bersama-sama menyelesaikannya. Sungguh tak bisa dilupakan ;(.oh iya wali asrama juga ikut mensuport kita mereka memberi kami snack dan wedang jahe saat kami sedang belajar di malam hari.
Kembali saat waktu 1/3 malam tiba kami melakukan qiyamullail dan berdoa tak henti-hentinya pada Allah memohon kemudahan dan agar di beri kelulusan.
Waktu yang di nanti-nanti pun tiba UN sudah di depan kornea,jantung ini rasanya berdetak lebih cepat dari biasanya,bibir ini tak henti-hentinya berdzikir memohon kemudahan.
Sebelum ujian berlangsung kami mengadakan sebuah breaving,pengarahan –pengarahan yang diberikan dari guru BPBK pada kami. Satu pesan yang masih ku ingat bu yeni berkata “Maaf kami hanya bisa membantu kalian sampai disini (adanya bimnas,to,GM,tutor Sebaya),kami tidak bisa membantu kalian lagi kalian pasti bisa lulus dengan murni ,doa kami selalu menyertai kalian”.
Sebelum memasuki kelas kami semua berdoa dengan khusyuk penuh kekhidmatan setelah itu kami menyeru “Allahu Akbar”. Semangat kami jadi semakin menggebu-gebu,sungguh benar-benar seperti berjihad di medan perang.
Alhamdulillah 4 hari telah kami jalani dengan baik dan lancar,dalam UN tersebut kami tak mendapat bocoran sedikit pun tapi Allahamdulillah kami dinyatakan “LULUS 100%” dengan demikian kami adalah angkatan genap pertama yang lulus 100% dengan kata lain kami adalah pemecah mitos. Subhanallah sungguh perjuangan yang luar biasa,tak akan pernah aku lupa se umur hidupku.
Aku benar-benar rindu masa – masa itu ..
Semoga aku bisa menjumpai masa itu kembali,,,,,,,,,,,,
0 komentar:
Posting Komentar