Fajar belum tiba,kokok ayam belum terdengar yang ada hanya angin yang berhembus begitu lembut. Tiba-tiba antenaku menangkap sesuatu , terdengar tak begitu jelas suara orang yang sedang berdoa,kedua bola mata ini pun terbuka dan seakan saraf-saraf ku memerintahkan anggota tubuhku untuk mencari dari mana suara itu berasal.
Aku mulai mencari keberadaan suara itu tak lain dan tak salah lagi dan sudah bisa dipastikan suara itu berasal dari kamar kakakku Nabila,perlahan-lahan aku berjalan menuju kamar kakak. Seketika aku sampai di depan pintu kamar kakak ternyata kamarnya sedikit terbuka,aku hanya berani berdiri di depan pintu kamar tersebut sambil berprilaku layaknya maling aku mengendap-ngendap dan mengintip sebenarnya apa yang sedang kakakku lakukan.